Saturday, February 17, 2024

FITRAH SALIMAH PENENTU KEJAYAAN DAN KEBAHAGIAAN

Islam adalah agama fitrah.

Ciri-ciri agama Islam sesuai dengan sikap dan kecenderungan manusia.

Prinsip dasar Islam membimbing manusia menuju kejayaan dan kedamaian jiwa.

Jalan keimanan adalah fitrah.

Apakah itu fitrah?

Fitrah salimah bermaksud fitrah yang baik iaitu tabiat semula jadi yang bersih. Jadi apa sahaja cela dan cacat yang melekat pada tabiat yang suci itu bukanlah tabiat itu sendiri tetapi faktor yang mengubah fitrah itu menjadi kurang bersih.

Maka, setiap kerosakan dan kekurangan yang melekat atau mengubah kemuliaan fitrah mesti dihilangkan supaya ia kembali dalam keadaan fitrah salimah.

Ketika menjawab pertanyaan sahabat, Nabi SAW bersabda:

"Mintalah fatwa pada hatimu"

Nabi SAW tidak bermaksud sabdanya itu untuk pendosa yang kerap melakukan dosa besar dan sesat.

Namun, jawapan itu ditujukan kepada orang yang berduka setelah melakukan dosa kecil, orang yang selamat fitrahnya dan selalu ingin melakukan kebaikan.

Nabi SAW ingin mereka tidak selalu bertanya tetapi kembali kepada hati mereka setiap kali menghadapi persoalan yang sulit dirungkai atau menghadapi keraguan. 

Mereka adalah orang-orang yang berhati besar, beruntung dan menjadi menara yang memancarkan cahaya bagi orang-orang di sekitarnya.


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

يَا وَابِصَةُ اسْتَفْتِ قَلْبَكَ وَاسْتَفْتِ نَفْسَكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ 

 وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ

 Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada hatimu (3x), karena kebaikan adalah yang membuat  tenang jiwa dan hatimu. Dan dosa adalah yang membuat bimbang hatimu dan goncang dadamu. Walaupun engkau meminta fatwa pada orang-orang dan mereka memberimu fatwa” 

 (HR. Ahmad no.17545, Al Albani dalam Shahih At Targhib [1734] mengatakan: “hasan li ghairihi“)


Fungsi fitrah adalah untuk mengenali dan memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Fitrah yang sakit ada cela dan cacat yang melekati fitrah mereka.

Seluas apa pun pengetahuan seseorang, ia tidak akan memberi manfaat besar kepada manusia jika fitrahnya sakit. Sebab, sebagus manapun kaca mata seseorang, apa gunanya apabila tidak memiliki penglihatan?

Mata hati (Bashirah) yang buta menjadi penghalang serius untuk memahami kebenaran.

Punca buta mata hati adalah kerana tidak menghargai ajaran agama dan tidak berusaha mengamalkan bimbingan agama. Sesungguhnya para nabi diutus oleh Allah SWT untuk mengingatkan kepada fitrah mereka. Sebab, fitrah murni manusia akan mengarahkan mereka untuk mengenal Allah SWT dan beribadah kepadaNyà.

Fitrah yang murni selalu memandu kita supaya menjadi manusia yang soleh dan bertaqwa. 

Pemilik fitrah salimah mendapat manfaat dalam kehidupan. Mereka adalah orang-orang yang beruntung yang beroleh kejayaan dunia dan akhirat.

Mereka meraih hikmah yang tidak diberikan pada setiap orang dan mencapai kebahagiaan dan kejayaan dalam menjalani kehidupan. 

Fitrah yang bersih mendorong mereka menjadi orang yang melakukan kebaikan (soleh), mengajak orang lain kepada kebaikan (musleh) dan orang yang bermanfaat kepada alam ini (Rahmatan Lilalamin)

Kembalilah! Kembalilah kepada fitrah diri yang suci.

Surah Ash-Shams, Ayat 7-10

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
.فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
.

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“(Yaitu) hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali mereka yang datang menemui Allah dengan hati yang selamat (selamat dari kesyirikan dan kotoran-kotorannya).” (QS. Asy Syu’ara: 88,89)


Bahagia itu terletak pada ketenangan hati. Sesiapa sahaja mampu memilikinya.

Anda berhak bahagia dan berjaya kerana dirimu begitu berharga.

Allahu 'Alam.

Rujukan:
Buku " Hiduplah untuk hari ini"
Oleh Muhammad Al-Ghazali

🌹Mak Long
#closetoyourheart
rentis.blogspot.com


No comments: